Sensasi Sungai Dua Rasa di Sibolangit, Panas dan Dingin Bersisian

CIKPUAN – Sebuah keajaiban alam ada di Sibolangit, Sumatera Utara (Sumut) yakni sungai dengan dua rasa air, panas dan dingin. Bagi wisatawan yang menyukai kegiatan mandi-mandi sambil menyaksikan pemandangan alam yang indah, Sungai Dua Rasa adalah pilihan yang tepat.

Dilansir dari laman medanwisata, Sungai Dua Rasa merupakan nama yang berasal dari sebutan yang diberikan oleh warga sekitar yang menyebut sungai ini sebagai Sungai Dua Rasa, karena di sungai ini mengalir air yang bersuhu panas dan bersuhu dingin.

Uniknya, dua aliran air dingin dan panas ini tidak pernah menyatu. Sehingga, di sungai ini kita bisa merasakan dua sensasi berbeda dengan mencoba mencelupkan kaki ke air yang panas, dan kaki satunya ke air yang dingin.

Sungai Dua Rasa ini berasal dari dua sumber mata air. Air yang terasa panas bersumber dari aliran lokasi air terjun Sampuren Putih yang terletak tidak jauh dari sungai ini. Air dingin berasal dari aliran Sungai Lau Suruway di hulu sungai yang berjarak sekira 150 meter dari air terjun Sampuren Putih tersebut.

Sungai Dua Rasa terletak di Negeri Gugung, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Untuk mencapai objek wisata ini, wisatawan bisa menggunakan kendaraan roda dua, karena jalur menuju sungai ini masih sempit dan sulit dilalui kendaraan roda empat.

Perjalanan menuju sungai ini dapat ditempuh selama 3-4 jam dari Kota Medan. Pengelola sudah menyediakan jembatan untuk memudahkan pengunjung hingga sampai ke tepi sungai. Di tepi sungai, wisatawan dapat melihat pepohonan dengan akar yang besar.

Pohon-pohon rindang juga memberikan suasana sejuk di sekitar sungai. Begitu sampai di sungai ini, wisatawan akan betah oleh nuansa alam dan keajaiban sungai tersebut. Harga tanda masuk juga tidak mahal, hanya dikenakan biaya sebesar Rp 10 ribu. Jika ingin menikmati pemandiannya, dikenakan lagi biaya sebesar Rp 5 ribu.

Selain keunikan suhunya, sungai ini juga memiliki warna biru tosca yang menarik dipandang mata, karena sungai ini sudah tercampur belerang dari pegunungan. Aliran sungai ini juga tidak pernah keruh, karena memiliki bebatuan di setiap alirannya. Di sisi sungai yang panas, bebatuan tampak terlihat putih karena kandungan mineral yang tinggi.**/zie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *