BNEWS – Orang yang menerapkan gaya hidup Mediterania, termasuk meluangkan waktu untuk bersosialisasi, cukup istirahat, melakukan aktivitas fisik, serta konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian, menjaga asupan gula dan garam yang rendah, bisa mengurangi peluang kematian dini atau meninggal karena kanker.
Sementara mereka yang banyak istirahat, berolahraga, dan meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman, lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat serangan jantung atau stroke.
Studi terbaru memeriksa data 110.799 orang dewasa yang mengambil bagian dalam studi Biobank Inggris. Orang berusia 45 hingga 70 tahun dari Inggris, Wales, dan Skotlandia memberikan informasi mendetail tentang pola makan dan kebiasaan gaya hidup mereka.
Para peneliti, yang dipimpin oleh akademisi dari La Universidad Autonoma de Madrid di Spanyol dan Harvard TH Chan School of Public Health AS, memeriksa informasi tentang konsumsi makanan Mediterania.
Kebiasaan diet mediterania yaitu seperti membatasi garam dan mengonsumsi minuman sehat, tidur siang teratur, berolahraga, dan menghabiskan waktu bersama teman.
Skor total yang lebih tinggi dalam kategori ini menunjukkan kepatuhan yang lebih tinggi terhadap gaya hidup Mediterania, kata para penulis. Orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini dilacak selama sembilan tahun.
Sekitar 4.247 orang meninggal termasuk 2.401 akibat kanker dan 731 akibat penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke. Para peneliti menemukan bahwa orang yang mengikuti gaya hidup Mediterania memiliki kemungkinan 29 persen lebih kecil untuk meninggal dibandingkan dengan rekan mereka yang tidak mengikuti gaya hidup ini.
Mereka juga 28 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal akibat kanker, menurut penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal Mayo Clinic Proceedings.
Dan orang-orang yang banyak istirahat dan berolahraga, sambil juga meluangkan waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman, juga lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Penulis utama Mercedes Sotos Prieto, dari La Universidad Autonoma de Madrid dan Harvard Chan School melansir Independent mengatakan, pihaknya melihat transferabilitas gaya hidup dan efek positifnya terhadap kesehatan.
Diet Mediterania
Diet Mediterania adalah diet yang terinspirasi dari pola makan penduduk Mediterania. Diet ini merupakan penerapan pola makan yang fokus pada makanan nabati seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Selain itu, diet ini sangat jarang mengonsumsi gula dan tepung, lemak, dan daging. Sumber protein berasal dari ikan, telur, susu, dan unggas.
“Diet ini tidak memberi tahu Anda apa yang harus dimakan dan tidak makan. Ini adalah gaya hidup yang mendorong konsumsi semua kelompok makanan tetapi memberi bobot lebih pada yang memiliki manfaat kesehatan paling besar,” kata ahli diet Rahaf Al Bochi, dikutip dari CNN.
Sejumlah penelitian telah menemukan diet Mediterania dapat mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan memori, depresi dan kanker payudara. Pada awal 2023, diet Mediterania kembali dinobatkan sebagai diet terbaik oleh US News & World Report.**/zie